apakah buku nikah bisa digadaikan
Apakahanak yang belum diaqiqoh nanti ketika hari kiamat tdk bisa memberi syafa’at kepada orang tuanya? ===== JAWABAN. Masaji Antoro “Setiap anak digadaikan pada aqiqahnya” (alhadits) Imam Ahmad dan lainnya menafsiri hadits ini “setiap orang yang tidak mengaqiqahi anaknya tidak bisa memberi syafaat pada kedua orang tuanya” .
1 Kaidah fiqh sebagai pelengkap, bahwa kaidah fiqh digunakan sebagai dalil setelah menggunakan dua dalil pokok, yaitu al-Qur’an dan sunnah. Kaidah fiqh yang dijadikan sebagai dalil pelengkap tidak ada ulama yang memperdebatkannya, artinya ulama “sepakat” tentang menjadikan kaidah fiqh sebagai dalil pelengkap. 2.
bawaserta dokumen pelengkap yang diperlukan untuk keperluan pergantian buku nikah kamu yang baru, seperti buku pencatatan perkawinan yang asli, surat keterangan sebagai suami dan istri yang dikeluarkan oleh urat atau kepala desa, pasfoto, dan juga surat pernyataan bermaterai dari kamu dan pasangan bahwa peristiwa perkawinan dicatat pada kua
Apakahijazah bisa digadaikan di pegadaian. Diperbarui 01 Jul 2015 1210 WIB. Semakin baru barang elektronik tentu semakin besar. Kendaraan bermotor merupakan salah satu jenis barang yang diterima oleh kantor Pegadaian sebagai. Surat apa saja yang bisa digadaikan di pegadaian. Bahkan produk tupperware yang dimiliki masyarakat bisa digadaikan dan
32.1 Tema Novel “AYAH” Karya “ANDREA HIRATA”. Tema dalam Novel “AYAH” Karya “ANDREA HIRATA” adalah perjuangan seorang anak untuk membahagiakan orang tuanya terutama untuk seorang ayah dan perjuangan hidup yang harus dilewati untuk hidup mandiri sembari memperjuangkan hati untuk orang yang dicintainya.
Wie Kann Ich Mehr Jungs Kennenlernen. Saya mau tanya, kalau buku nikah hilang, apakah dapat diajukan permohonan itsbat nikah ke pengadilan agama setempat?Buku Nikah sebagai Bukti Pencatatan PerkawinanMenurut Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan “UU Perkawinan” perkawinan dianggap sah apabila dilakukan berdasarkan hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. Selain itu, tiap-tiap perkawinan dicatatkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.[1]Dijelaskan dalam bagian Penjelasan Umum UU Perkawinan bahwa pencatatan tiap-tiap perkawinan adalah sama halnya dengan pencatatan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan seseorang, misalnya kelahiran, kematian yang dinyatakan dalam surat-surat keterangan, suatu akta resmi yang juga dimuat dalam daftar hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa suatu perkawinan dikatakan sah apabila dilakukan berdasarkan hukum agama dan dilakukan pendaftaran perkawinan di lembaga pencatatan perkawinan yang sah berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan wajib dilaporkan oleh Penduduk kepada Instansi Pelaksana di tempat terjadinya perkawinan paling lambat 60 enam puluh hari sejak tanggal laporan tersebut, Pejabat Pencatatan Sipil mencatat pada register akta perkawinan dan menerbitkan kutipan akta perkawinan. Kutipan akta perkawinan sebagaimana dimaksud masing-masing diberikan kepada suami dan istri.[2] Pencatatan perkawinan dalam akta perkawinan dilakukan oleh Kepala Kantor Urusan Agama “KUA” Kecamatan bagi perkawinan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang beragama Islam.[3]Jadi, wujud dari pencatatan perkawinan adalah diterbitkannya akta perkawinan. Pasal 1 angka 5 Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2018 tentang Pencatatan Perkawinan “Permenag 19/2018” menjelaskan bahwa akta perkawinan atau akta nikah adalah akta autentik tentang pencatatan peristiwa perkawinan. Setelah perkawinan dicatatkan, pasangan yang menikah akan diberikan buku nikah atau buku pencatatan perkawinan.[4] Buku pencatatan perkawinan adalah kutipan akta perkawinan atau yang dikenal dengan istilah buku nikah.[5]Setelah berlakunya Permenag 19/2018, kini pasangan suami istri memperoleh buku pencatatan perkawinan buku nikah dan kartu perkawinan kartu nikah.[6] Kartu nikah atau kartu perkawinan adalah buku pencatatan perkawinan buku nikah dalam bentuk kartu elektronik.[7]Buku nikah menurut Pasal 7 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam “KHI” merupakan kutipan dari akta nikah sebagai bentuk pembuktian hukum adanya yang beragama Islam, pencatatan perkawinan dilakukan di KUA. Menurut Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan “PP Perkawinan”, akta perkawinan dibuat rangkap dua, helai pertama disimpan oleh Pegawai Pencatat dan satu helai kedua disimpan pada Panitera Pengadilan di wilayah Kantor Pencatatan Perkawinan itu berada, dan suami-istri masing-masing diberikan buku kutipan akta perkawinanApa yang Dapat Dilakukan Jika Buku Nikah Hilang?Terhadap buku nikah yang hilang, Pasal 35 Permenag 19/2018 menjelaskan sebagai berikutBuku Pencatatan Perkawinan yang rusak atau hilang dapat diterbitkan duplikat. Duplikat Buku Pencatatan Perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterbitkan dan ditandatangani oleh Kepala KUA Kecamatan yang mencatat perkawinan berdasarkan surat keterangan kehilangan dari kepolisian. Penerbitan duplikat Buku Pencatatan Perkawinan karena kerusakan didasarkan surat permohonan yang bersangkutan disertai penyerahan Buku Pencatatan Perkawinan jika buku nikah hilang, Anda bisa meminta duplikat kutipan akta perkawinan ke KUA Kecamatan. Permintaan duplikat buku nikah tersebut diterbitkan dan ditandatangani oleh Kepala KUA Kecamatan yang mencatat perkawinan berdasarkan surat keterangan kehilangan dari kepolisian itu artinya, sebelumnya Anda harus melaporkan kehilangan buku nikah kepada kepolisian setempat terlebih hal KUA Kecamatan mengalami kejadian luar biasa atau force majure yang menyebabkan akta perkawinan hilang atau rusak, legalisasi buku pencatatan perkawinan dapat dilaksanakan pada KUA Kecamatan yang menerbitkan buku pencatatan perkawinan.[8]Legalisasi buku pencatatan perkawinan tersebut disertai dengan melampirkan[9]buku pencatatan perkawinan asli;surat keterangan sebagai suami dan istri yang dikeluarkan oleh lurah/kepala desa; dansurat pernyataan bermeterai dari yang bersangkutan bahwa peristiwa perkawinan dicatat pada KUA Kecamatan ternyata catatan perkawinan Anda juga tidak ada di KUA setempat maupun pada KUA Kecamatan, sehingga keabsahan perkawinan Anda tidak dapat dibuktikan atau diragukan dan duplikat buku pencatatan perkawinan tidak dapat diterbitkan, harus diajukan permohonan itsbat nikah ke Pengadilan Agama agar pernikahan Anda mempunyai kekuatan hukum.[10]Berdasarkan Pasal 7 ayat 3 KHI, itsbat nikah diajukan ke Pengadilan Agama terkait dengan hal-hal berikutAdanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian;Hilangnya akta nikah;Adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat perkawinan;Adanya perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya Undang-Undang No. 1 Tahun 1974; danPerkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan perkawinan menurut Undang-Undang No. 1 Tahun ketika buku nikah hilang, laporkan kehilangan tersebut ke kantor kepolisian setempat untuk kemudian menjadi dasar permohonan diterbitkannya duplikat buku pencatatan perkawinan Anda ke KUA Kecamatan. Jika ternyata akta nikah asli juga tidak ditemui di KUA Kecamatan, Anda dapat mengajukan permohonan itsbat nikah ke Pengadilan jawaban dari kami, semoga bermanfaat.[1] Pasal 2 ayat 2 UU Perkawinan[2] Pasal 34 ayat 2 dan 3 UU 23/3006[4] Pasal 2 ayat 3 huruf d Permenag 19/2018[5] Pasal 1 angka 6 Permenag 19/2018[6] Pasal 18 ayat 1 Permenag 19/2018[7] Pasal 1 angka 7 Permenag 19/2018[8] Pasal 37 ayat 1 Permenag 19/2018[9] Pasal 37 ayat 2 Permenag 19/2018[10] Pasal 7 ayat 2 KHI
- Setiap Warga Negara Indonesia WNI yang secara resmi telah menikah maka akan memperoleh dokumen resmi dari negara berupa buku nikah. Buku berwarna merah untuk sang suami sementara buku berwarna hijau diperuntukkan bagi nikah merupakan kutipan dari akta nikah sebagai bentuk pembuktian hukum adanya perkawinan. Jika masyarakat mengalami masalah dengan buku nikah yang telah diterbitkan, misalnya hilang atau rusak, maka tidak perlu khawatir karena semua itu masih bisa diurus dan mendapat ganti. Kementerian Agama melalui akun Instagramnya menyebut, masyarakat bisa mengajukan permohonan penggantian buku nikah yang rusak atau hilang ke Kantor Urusan Agama KUA tempat pernikahannya mengajukan permohonan penggantian buku nikah, masyarakat yang mengalami kehilangan harus membawa Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian. Sementara masyarakat yang buku nikahnya rusak namun tidak hilang, hanya perlu membawa buku yang rusak tersebut ke kantor KUA. Selain itu, bagi masyarakat baik yang kehilangan atau mengalami kerusakan, juga harus membawa KTP dan pas foto berukuran 2x3 dengan latar berwarna biru. Jumlah foto yang dibawa tentunya disesuaikan dengan banyaknya buku nikah yang akan diganti, 1 atau 2. Yang perlu dicatat, layanan penggantian ini diberikan secara gratis. Jadi, jika ada oknum petugas yang menarik sejumlah dana, tindakan itu tidak berdasarkan peraturan yang berlaku. Baca juga Beda dengan Buku Nikah, Ini Cara Pembuatan dan Manfaat Akta Perkawinan
Home Teknologi Kamis 18-05-2023 / 1257 WIB - Apa Buku Nikah atau Surat Nikah Dapat Digadaikan Buat Ambil Pinjaman? Melihat perkembangan dunia perbankan saat ini, banyak bermunculannya pinjaman bank keliling. Dengan adanya bank keliling yang menawarkan jasa pinjaman dengan angsuran harian, mingguan dan bulanan tentu membuat seseorang akan melihat tertarik dengan bank keliling tersebut. Bank keliling menawarkan pinjaman dengan syarat ringan misalnya hanya syarat KTP, KK, dan buku nikah sementara jika ada BPKB atau sertifikat lebih baik. Dengan syarat hanya buku nikah dan KTP maka seseorang bisa dengan mudah mendapatkan uang. Banyak beredar informasi mengenai gadai surat nikah atau buku nikah dapat dijadikan jaminkan untuk mendapatkan pinjaman tunai. Hal ini memang benar karena banyak rentenir, koperasi simpan pinjam KSP yang menawarkan pinjaman mingguan dengan hanya melampirkan KTP, surat nikah, Kartu keluarga serta akte kelahiran. Akan tetapi perlu kamu ketahui bahwa hal ini tidak berlaku di bank umum seperti BRI, Mandiri, BCA dan lain-lain. Gadai surat nikah atau buku nikah, KTP serta akta kelahiran di bank umum tidak dibenarkan karenaurat surat tersebut bukanlah sesuatu yang memiliki nilai ekonomi sekalipun itu sangat penting. Buku Nikah Tidak Bisa Digadaikan Buku nikah tidak bisa digaidaikan dikarenakan buku nikah tidak memiliki nilai atau harga jual. Berbeda jika yang digadaikan selain buku nikah misalnya barang elektronik, BPKB dan Sertifikat. Maka barang dan dokumen tersebut bisa diambil pegadaian jika sewaktu – waktu nasabah tidak bisa membayar angsuran. Baca juga Cara Gadai Surat Nikah atau Buku Nikah di Pegadaian dan Koperasi Terdekat, Ini Fakta yang Wajib Kamu Tahu Baca juga Tempat Gadai STNK Motor Terdekat Bisa Tanpa BPKB 10 Menit Langsung Cair Baca juga Tabel Angsuran Gadai Sertifikat Tanah di Pegadaian Tahun 2023 Lengkap Dengan Syarat dan Skema Cicilannya Jadi berikut ini pinjaman yang kami sarankan Pinjaman di Koperasi Daripada pusing-pusing kamu bisa meminjam dana di Koperasi yang tentunya jauh lebih merakyat. Yang pertama yang harus kamu perhatikan sebelum meminjam di koperasi seorang Warga Negara Indonesia WNI memahami bahwa keanggotaan ini bersifat perorangan dan bukan dalam bentuk badan hukum membayar simpanan pokok dan simpanan wajib sesuai ketentuan yang berlaku menyetujui hasil keputusan Rapat Anggota Tahunan RAT, khususnya mengenai anggaran koperasi berupa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD-ART, dan ketentuan yang berlaku lainnya di dalam koperasi Sudah paham bukan? Sekian pembahasan mengenai pertanyaan terkait apakah buku nikah atau surat nikah bisa dijadikan jaminan ambil pinjaman. Jadi jangan mudah tergiur dengan pinjol atau kredit yang cepat dan mudah karena bisa jadi ilegal dan memiliki bunga besar. Sumber BERITA TERKAIT UPDATE TERBARU
Jakarta - Buku nikah sebenarnya dapat diganti. Masyarakat pun masih banyak yang belum paham soal aturan penggantian buku nikah merupakan dokumen resmi dari Kantor Urusan Agama KUA yang berfungsi untuk menunjukkan status pernikahan seseorang. Adapun terkadang ada kendala yang terjadi seperti salah tulis, hilang atau kamu mengalami kendala-kendala tersebut, buku nikah dapat diganti dengan yang baru loh. detikcom merangkum ulasan lengkapnya berikut ini. Ganti Buku Nikah Jika Salah TulisSalah satu ketentuan yang memperbolehkan penggantian buku nikah adalah jika terdapat kesalahan tulis. Melansir dari akun Instagram resmi Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama bimasislam, berikut dokumen yang dibutuhkan sebelum pergi ke KUA untuk mengganti buku nikah dengan yang baruKartu Tanda Penduduk KTPKartu Keluarga KKIjazah pendidikan terakhirPas foto ukuran 2x3 berlatar biruSetelah itu, kamu bisa datang ke KUA terdekat untuk mendapatkan buku nikah yang baru. Terpenting diketahui penggantian buku nikah tidak dipungut biaya alias jika stok buku nikah terbatas, berikut alternatif lain yang bisa dilakukanMencoret dua garis pada tulisan yang perbaikannya dengan huruf KUA membubuhi paraf pada ujung kanan pada kata yang KUA memberi cap dinas di atas kata yang salahGanti Buku Nikah Jika RusakUntuk buku nikah yang mengalami kerusakan, kamu bisa datang ke KUA tempat kamu menikah dan membawa beberapa halBuku nikah yang rusakPas foto 2x3 berlatar biruKTPBuku nikah juga dapat diganti jika hilang. Berikut solusinya di halaman selanjutnya.
Paringin Kemenag Balangan - Kepala Seksi Kasi Bimbingan Masyarakat Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kankemenag Kabupaten Balangan Drs. H. Wahid Noor Fajeri menyatakan bahwa apabila ada masyarakat yang kehilangan buku nikah atau buku nikahnya rusak, tidak perlu merasa panik karena Kantor Urusan Agama KUA juga menyediakan layanan penggantian kartu nikah untuk masalah tersebut."Buku nikah merupakan dokumen penting yang harus dijaga dengan baik dan benar. Namun adakalanya musibah terjadi seperti kebakaran, banjir, gempa atau hal lainnya yang mengakibatkan buku nikah menjadi hilang atau rusak. Tidak usah panik, karena buku nikah yang rusak dan hilang tersebut bisa diterbitkan kembali," ujarnya saat dimintai keterangan di ruang kerjanya pada Selasa 7/12/21.Wahid kemudian menjelaskan untuk prosedur penggantian buku nikah yang hilang maka syarat yang harus dilengkapi adalah KTP, Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian, serta pas poto 2x3 latar biru yang dibawa ke KUA Kecamatan tempat dulu pernikahan tercatat. "Setelahnya petugas akan mengecek di dalam Model N, yaitu buku induk catatan pernikahan di satu KUA, apakah pasangan tersebut benar-benar menikah di KUA tersebut. Bila iya, maka akan diterbitkan duplikat buku nikah yang sama nilanya dengan buku nikah," untuk buku nikah yang rusak maka yang harus dibawah adalah buku nikah yang rusak, KTP, serta pas poto 2x3 latar biru."Sebelumnya akan dinilai dulu kondisi kerusakan buku nikah. Apabila memang sudah tidak layak pakai dan wajar untuk diganti, maka juga akan digantikan dengan duplikat buku nikah setelah sebelumnya diperiksa apakah pernikahan memang tercatat di KUA tersebut," Wahid menyampaikan bahwa layanan penggantian buku nikah tersebut tidak dipungut biaya. "Penggantian buku nikah adalah hak pemiliknya dan KUA memberikan pelayanan secara gratis. Namun apabila ditemukan adanya indikasi permintaan pungli, silahkan adukan ke Kantor Kemenag bagian Bimas Islam agar kami tindaklanjuti," UswahFoto Uswah
apakah buku nikah bisa digadaikan